expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 11 Desember 2010

M249 SAW


M249

Squad Automatic Weapon (Senjata Otomatis Regu) adalah senapan mesin ringan Amerika SerikatFN Minimi. Senapan ini juga diproduksi oleh perusahaan senjata BelgiaFabrique Nationale (FN) dan anak perusahaannya. 

Selasa, 07 Desember 2010

M14 Rifle

M14 
M14 adalah senapan tempur selective-fire buatan Amerika Serikat yang menggunakan amunisi berkaliber 7.62 x 51 mm NATO. Senapan ini sudah digantikan oleh senapan serbu M16, tapi sampai sekarang masih digunakan oleh Marinir, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut Amerika Serikat. M14 juga menjadi dasar untuk senapan runduk M21 dan XM25.

Sejarah 
Masa pengembangan

M14 adalah hasil pengembangan dari senapan-senapan percobaan yang berdasarkan senapan M1 Garand. Meskipun M1 Garand termasuk senapan yang sangat modern pada masanya, M1 masih memiliki kekurangan. Modifikasi pada M1 Garand sudah dimulai sejak akhir Perang Dunia II. Yaitu penambahan kemampuan menembak full-otomatis, dan pemakaian magazen box berisi 20 butir peluru. Perusahaan Winchester, Remington, dan John Garand dari Springfield Armory menawarkan rancangannya masing-masing. Rancangan milik John Garand, T20, sempat menjadi yang paling populer, dan dijadikan dasar untuk percobaan prototip senapan Springfield dari tahun 1945 sampai awal 1950an.

Earle Harvey, juga perancang dari Springfield Armory, mendesain sebuah senapan yang benar-benar berbeda. Rancangannya, T25, dibuat untuk menggunakan peluru baru, .30 Light Rifle. Peluru baru tersebut dibuat berdasarkan peluru .30-06 Springfield yang dipendekkan. Peluru inilah yang akhirnya berevolusi menjadi 7.62 x 51 mm NATO atau .308 Winchester.

Ditempat lain, Lloyd Corbett ditugaskan untuk memodifikasi M1 Garand dan T20 agar bisa memakai peluru 7.62 x 51 mm yang baru ini. Setelah melalui banyak percobaan, muncullah T44. T44 ini menggunakan receiver T20 yang diubah untuk menerima peluru 7.62 x 51 mm dan menggunakan sistem gas milik T25. T44 ini akhirnya menang menghadapi T47 (sebuah T25 yang di modifikasi) dan FN FAL (T48). Pada tahun 1957, Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menerima rancangan T44 ini dan menamainya M14. Springfield Armory mulai melaksanakan produksi pada tahun 1958 dan mengirim senapan-senapan pertama ke Angkatan Darat AS pada Juli 1959. Peralihan dari M1 Garand ke M14 selesai pada akhir tahun 1962.
Perang Vietnam

Senapan ini menjalankan tugasnya secara baik pada Perang Vietnam. Walaupun merepotkan karena ukurannya yang besar, peluru 7.62 mm milik M14 bisa menembus penghalang dengan baik. Senapan ini juga menjadi senapan yang handal yang tetap berfungsi dengan baik di lingkungan yang keras. Walau begitu M14 masih memiliki banyak kelemahan. Di hutan yang lembab, popor kayu M14 sering mengembang, mengurangi akurasi. Dan karena ukuran pelurunya yang besar, M14 sulit dikendalikan pada pilihan tembakan full-otomatis.

M14 terus menjadi senapan utama infanteri Amerika di Vietnam sampai akhirnya digantikan oleh M16 pada tahun 1967. Keputusan ini mendapat protes dari sejumlah tentara AS, dan beberapa diantaranya tetap memakai M14 karena menganggap M16 kurang kuat dan tidak bisa diandalkan. Angkatan Darat Amerika juga sempat memodifikasi sejumlah M14 menjadi senapan runduk M21. Sejumlah M14/M21 juga akhirnya dimodifikasi menjadi XM25, senapan runduk yang dipakai pasukan khusus.

AK-47

AK-47

AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947, Rusia: Автомат Калашникова образца 1947 года) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947.[2] Jika dibandingkan dengan senapan yang digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mm yang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi

Sejarah

Latar belakang desain

Pada Perang Dunia II, Jerman menciptakan konsep senapan serbu. Konsep ini didasari pengalaman bahwa pertempuran modern lebih banyak terjadi pada jarak yang cukup dekat, yaitu sekitar 100 meter. Tenaga dan jangkauan peluru pada saat itu ternyata terlalu besar. Maka, Jerman mulai mengembangkan peluru dan senapan yang mempunyai sifat submachine gun (isi magazen banyak dan bisa menembak full-otomatis) dengan peluru yang jangkauannya bisa sampai 300 meter. Dengan mempertimbangkan biaya produksi, ini dicapai dengan memendekkan peluru 7,92 x 57 mm Mauser menjadi ukuran 33 mm yaitu 7,92 x 33 mm Kurz (Kurz berarti pendek).
Hasil akhirnya, Sturmgewehr 44 (StG44), memang bukan senapan pertama yang menggunakan konsep ini; sebelumnya Italia dan Uni Soviet pernah merancang konsep yang serupa. Tetapi, Jerman adalah yang pertama untuk memproduksi masal senapan mereka. Jerman banyak menggunakan senapan baru mereka untuk menghadapi Soviet di Front Timur. Pengalaman Uni Soviet melawan Jerman inilah yang mempengaruhi doktrin Soviet pada tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan doktrin Soviet, Mikhail Kalashnikov mulai memikirkan desain senapannya sejak di rumah sakit, setelah terluka pada pertempuran di Bryansk. Ia mendapat informasi bahwa sebuah senjata baru sedang dicari, untuk dipakai dengan peluru 7,62 x 41 mm yang dibuat oleh Elisarov dan Semin pada 1943. Tapi kali itu, desain Kalashnikov kalah melawan desain Sudayev, yaitu PPS43. Kalashnikov mengubah desain pertamanya setelah ia mempelajari StG44 Jerman pada tahun 1946. Karena rancangannya cukup mengesankan, Kalashnikov lalu dipilih untuk memimpin sebuah tim desain.

Densus 88




Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.
Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Densus 88 di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit anti teror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45 - 75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas. Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktifitas teror di daerah.Melakukan penangkapan kepada personil atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.
Densus 88 adalah salah satu dari unit anti teror di Indonesia, disamping Detasemen C Gegana Brimob, Detasemen Penanggulangan Teror (Dengultor) TNI AD alias Grup 5 Anti Teror, Detasemen 81 Kopasus TNI AD (Kopasus sendiri sebagai pasukan khusus juga memiliki kemampuan anti teror), Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL, Detasemen Bravo (Denbravo) TNI AU, dan satuan anti-teror BIN.                                                                         

Pembentukan

Satuan ini diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani pada tanggal 26 Agustus 2004. Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian yang pernah mendapat pelatihan di beberapa negara.[rujukan?]
Densus 88 dibentuk dengan Skep Kapolri No. 30/VI/2003 tertanggal 20 Juni 2003, untuk melaksanakan Undang-undang No. 15 Tahun 2003 tentang penetapan Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yaitu dengan kewenangan melakukan penangkapan dengan bukti awal yang dapat berasal dari laporan intelijen manapun, selama 7 x 24 jam (sesuai pasal 26 & 28). Undang-undang tersebut populer di dunia sebagai "Anti Teror Act".
Angka 88 berasal dari kata ATA (Anti Terror Act), yang jika dilafalkan dalam bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ekt. Pelafalan ini kedengaran seperti Eighty Eight (88). Jadi arti angka 88 bukan seperti yang selama ini beredar bahwa 88 adalah representasi dari jumlah korban bom bali terbanyak (88 orang dari Australia), juga bukan pula representasi dari borgol.                                                           
dilakukan s ejalan dengan UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pasal 43.

Persenjataan                                    

Satuan pasukan khusus baru Polri ini dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan berbagai negara, seperti senapan serbu Colt M4, senapan serbu Steyr AUG (seperti gambar diatas), HK MP5, senapan penembak jitu Armalite AR-10, dan shotgun Remington 870. Bahkan dikabarkan satuan ini akan memiliki pesawat C-130 Hercules sendiri untuk meningkatkan mobilitasnya. Sekalipun demikian kelengkapan persenjataan dan peralatan Densus 88 masih jauh dibawah pasukan anti teror negara maju seperti SWAT Team di Kepolisian Ameriatuan pasukan khusus baru Polri ini dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan berbagai negara, seperti senapan serbu Colt M4, se

M4A1

Karabin M4

Karabin M4, atau M4 Carbine, adalah versi pendek dan ringan dari senapan serbu M16. Karabin M4 memiliki 80% bagian yang sama dengan M16A2. M4 memiki pilihan tembakan semi-otomatis dan burst tiga butir (sama dengan M16A2), sedangkan M4A1 memiliki pilihan semi-otomatis dan otomatis. M4A1 juga kadang-kadang dilengkapi laras yang lebih berat, untuk menahan panas yang dihasilkan dari menembak otomatis untuk waktu yang lama.

Garis besar

M4 dan M4A1 menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm NATO. Keduanya adalah senapan selective-fire, yang menggunakan sistem gas, air-cooled, memakai magazen box, dan mempunyai popor teleskopik. Popor ini bisa ditukar dengan popor biasa, tapi itu jarang dilakukan pada militer Amerika Serikat.
Seperti karabin pada umumnya, M4 lebih nyaman ditenteng daripada senapan laras panjang. Selain ideal untuk digunakan oleh tentara non-infanteri (seperti pengemudi kendaraan, ajudan, dan perwira staf), ini juga membuat M4 cocok untuk pertempuran jarak dekat dan operasi pasukan khusus. M4
sempat menjadi standar untuk United States Special Operations Command (USSOCOM) dan menjadi pilihan sempat menjadi standar untuk United States Special OpePasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat. Pada tahun 2006 Malaysia juga membeli Karabin M4 untuk menggantikan senapan Steyr AUG.
Karabin M4 dikembangkan dan diproduksi untuk Pemerintah Amerika Serikat oleh perusahaan senjata Colt, yang mempunyai kontrak untuk memproduksi keluarga karabin M4 sampai tahun 2009. Tetapi selain Colt, sejumlah produsen senjata lain juga menawarkan senapan yang serupa dengan M4. M4 dan M16A4 sudah menggantikan M16 dan M16A2 pada angkatan bersenjata Amerika Serikat. M4 juga menggantikan submachine gun M3A1 yang biasa dipakai pengendara tank. M4 hampir serupa dengan versi kompak M16 sebelumnya, yaitu XM177, bedanya adalah M4 tidak menggunakan peluru M193/6 ball.

Sejarah dan varian

Sejarah dan varia

Selain pada pengiriman pertama, semua M4 dan M4A1 baru yang ada pada militer Amerika Serikat sudah memakai receiver atas yang datar (flat-top) yang dilengkapi railing standar M1913 atau Picatinny rail

HK G36K

HK G36

Heckler & Koch G36 adalah senapan serbu yang dirancang pada tahun 1990-an oleh perusahaan senjata Jerman Heckler & Koch. Senapan ini adalah senapan utama Angkatan Bersenjata Jerman, dan varian-variannya juga digunakan oleh satuan kepolisian dan militer lainnya.

Sejarah

Heckler & Koch (HK) mulai merancang G36 pada tahun 1990, ketika itu Bundeswehr meminta HK untuk membuat senapan baru untuk menggantikan senapan yang sudah dipakai sejak tahun 1950-an, senapan tempur 7.62 × 51 mm G3. Sebelumnya dua rancangan HK sempat ditolak pada tahun 1980-an, yaitu senapan revolusioner G11 dan senapan konvensional G41.
Untuk senapan baru mereka HK50 (Proyek 50), HK mengikuti fitur-fitur yang terdapat pada sejumlah desain sebelumnya, dan juga membuat beberapa inovasi baru, berdasarkan pengalaman perancangan senjata-senjata sebelumnya, antara lain HK36, VP70, dan G11. Sistem penembaknya mirip AR-18 ArmaLite, yang menggunakan operasi gas piston pendek, dan bolt berputar Johnson/Stoner.

Pemakai

Senapan G36 telah menjadi senjata utama bagi Bundeswehr sejak tahun 1995 dan telah digunakan juga oleh Angkatan Darat Spanyol sejak tahun 1999. Pada akhir tahun 1990-an, sejumlah kecil G36 dibeli oleh Angkatan Darat Inggris untuk pengetesan sebagai pengganti L85A2, namun keputusannya belum ditentukan. G36 juga dipakai oleh sejumlah satuan kepolisian di Eropa, antara lain, Unit Reaksi Bersenjata Kepolisian Inggris, RAID dan GIGN Perancis, Bundespolizei (Polisi Federal Jerman), Garda Republik Nasional Portugis, kepolisian Belanda, dan unit anti-teroris kepolisian Polandia serta di Malaysia oleh Grup Gerak Khas Angkatan Darat Malaysia dan Pasukan Gerak Khas Anti-teror Kepolisian Kerajaan Malaysia. Di Indonesia, H&K G36 juga digunakan oleh Kopassus & Denjaka.

Varian

G36 dibuat dengan tiga varian utama, yaitu G36, G36K (kurz: pendek), dan G36C (compact/commando). Varian keempat adalah senapan SL8 yang dirancang khusus untuk pasar senjata sipil Amerika Serikat. Walaupun mekanisme SL8 hampir serupa dengan G36, SL8 dibuat tidak memiliki kemampuan menembak full-otomatis. Lubang magazennya juga dirancang agar tidak bisa menerima magazen kapasitas besar 30-butir. Gagangnya diganti dengan gagang popor berlubang, dan bidikan teleskop reflexnya diganti dengan bidikan besi biasa. Varian kelima adalah senapan mesin ringan LMG36 (Light Machine Gun), yaitu G36 standar dengan laras yang lebih berat, bipod, dan magazen drum 100-butir.